Sabtu, 02 September 2023

Review Buku Aku Lelakimu Setia Menunggumu

Judul: Aku Lelakimu Setia Menunggumu Penulis: Maman Suherman Penerbit: Grasindo Genre: Fiksi Tebal: 144 hlm Rate: 4.9/5
(Foto. Dokumen Pribadi by sardhyf) Buku ini saya peroleh hasil adu hoki, #GiveAwayBukuKopi, kolaborasi antar Kang Maman, JNE_id dan Kang Komeng. Setelah seminggu diterima dan saya ‘kuliti’ isinya, rasanya banyak hal yang jadi pelajaran penting. Buku ini dimulai dengan prembule, yang kiranya menjadi tujuan dan sasaran pembacanya. 'Berikan buku ini kepada calon istrimu, ...calon suamimu, ...dan katakan kau kuciptakan untuk kucintai...'. Kang Maman dalam buku ini (dalam interpretasi saya) menjadi konselor cinta, ia menawarkan racikan narasi perihal pria dan wanita dalam bentuk puisi. Puisi-puisinya terbagi dalam sepuluh tema besar, yang di dalamnya berisikan nyanyian hati lelaki yang mencari jantung hatinya. Puisi Maman tidak semata penggalan dan rayuan maut laki-laki untuk wanita, atau sebaliknya, tapi ‘berdandankan’ selaksa peristiwa dan pesan dan nilai dalam hidup. Dari pengharapan, komitmen, kesetiaan, kehilangan, ketulusan, kegelisahan, hingga keberanian. Setidaknya itu yang saya baca. Dari 10 tema besar, hal yang paling mengesankan bagi saya adalah kumpulan puisi pada bagian 6, “Jadikan Aku Suamimu”. Puisi-puisi pada bagian ini, hemat saya menjadi prasyarat untuk setiap pribadi dalam memilih pasangan. Walaupun ‘cinta’ pada akhirnya ‘adalah jawaban sekaligus tujuan’ tapi pada titik tertentu ia harus memiliki aturan. Ini mengafirmasi Habibie, ‘tidak ada hubungan yang tanpa aturan (prasyarat), jika ingin bebas tetaplah sendiri’.