Bagaimana mungkin saya harus berada di rumah,
sementara saya tidak
memiliki rumah.
Bagaimana mungkin
saya dilarang tuk kemana-mana,
sementara tempat tinggal saya ada di
mana-mana.
Bagaimana mungkin
saya bekerja dari rumah menggunakan alat-alat elektronik,
sementara semua barang-barang
itu tidak ada pada saya.
Bagaimana mungkin
saya harus bersedekah dengan orang lain,
sementara untuk makan
seharian pun saya harus mencarinya hari ini.
Bagaimana mungkin
saya harus berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa di tengah pandemi,
sementara pandemi
kelaparan sudah ada sejak aku masih dibentuk dalam kandungan ibuku, sejak
keluargaku, dan itu masih ada hingga saat ini.
Bagaimana mungkin hal ini bisa aku atasi.
Mudah bagi kaum borjuis mengatakan bekerja dari rumah saja Abang
Susah bagi proletar yang tak mempunyai pekerjaan mapan; para pekerja serabutan
Gampang tuk katakana ‘semua
wajib mengenakan Masker’
TAPI Bagaimana
denganku yang membeli celana dalam pun tak bisa.
Masker itu hanya buat
mereka yang memiliki harta berlimpah, sebab banyak wajah memborong masker,
banyak rupa menjual mahal.
Sedih menjadi saya.
Saya pemulung, pengemis, marginal kata yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar